Manokwari, Lembaran Papua – Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Manokwari, laksanakan kegiatan buka Puas bersama di bulan Ramdhan dengan penuh rasa kebersamaan, berlangusng di Cafe Master, jalan Bandara Rendani, Manokwari, Sabtu (22/03/2025)
Ratusan warga Luwu Raya hadir dalm kegiatan buka puasa bersama, hal ini bertujaun menjalin sifak kebersamaan sesama warga Luwu di Manokwari serta sejumlah pilar kerukunan lainnya.
Acara yang diinisiasi Pengurus KKLR Manokwari, bukan sekadar pertemuan rutin tahunan, melainkan telah tumbuh menjadi simbol kebersamaan, tempat seluruh lapisan warga tua, dan muda, serta perempuan, tokoh agama, pemuda dan anak-anak – menyatu dalam suasana hangat, tanpa sekat.
Ketua panitia pelaksana, Aswadi, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur atas antusiasme warga, diman diperkirakan jumlah hadir kurang lebih 400 orang, Ini merupakan bukti bahwa semangat kebersamaan Luwu Raya di perantauan tidak pernah padam, ujarnya.
Ketua KKLR Papua Barat, Ahmad Kuddus, mengatakan dalam kegiatan ini balutan busana putih dan senyum bersahaja, dimana di tanah rantau ini, kita harus saling menjaga dan menumbuhkan sifat kebersamaan, diman KKLR adalah rumah kita bersama.
Sedangkan untuk pilar KKSS adalah saudara kita. Kalau kita kuat bersama, tak ada tantangan yang tak bisa kita hadapi, ujarnya.
Kehadiran Pilar-Pilar KKSS: Bukti Solidaritas Kolektif, dihadiri para ketua dan perwakilan pilar KKSS dari berbagai daerah asal, di antaranya Pilar Maros, Bone, Wajo, Soppeng, Luwu, dan Gowa. serta salah satu tokoh turut hadir memberikan sambutan adalah H. Abdul Fattah, Wakil Ketua KKSS Papua Barat, dirinya bangga bisa hadir di tengah keluarga Luwu yang kompak dan solid, Ini bukan hanya soal acara buka puasa, ini tentang bagaimana kita mempertahankan nilai budaya dan persaudaraan,” ungkapnya.
Ceramah, Sholat, dan Bingkisan: Sentuhan Spiritual dan Sosial, merupakan salah satu momen paling menghangatkan adalah ceramah singkat oleh Ustadz Ramli, mengangkat tema tentang keikhlasan dalam memberi dan pentingnya ukhuwah Islamiyah di tanah rantau. Suara beliau yang tenang dan kata-kata yang menyentuh menjadikan suasana makin reflektif.