Manokwari, lembaran Papua- Warga mendiami Pulau Lemon resah dengan banyaknya tumpukan limbah sampah bertebaran di bibir pantai, sehingga menganggu kehidupan masyarakat dan ekosistim biota laut.
Tumpukan sampah penuhi bibir pantai hampir selalu ada, meski di musim kamarau, terlebih lagi di musim hujan terjadi di Kota Manokwari, sampah kiriman pun menutupi seluruh bibir pantai.
Berbagi model sampah menghiasi pantai Pulau Lemon, dari sampah palstik, botol, hingga barang ronsokan, bahkan sampah berbahaya dapat mengancam kelangsungan hidup masyarakat dan ekosistem di laut.
Dampak ditimbukan dari sampah mendiami pulau lemon, berupa ekosistem laut tercemar, ikan dulunya menghiasi pantai di pulau lemon, kini sudah menjauh dari habitat aslinya, keresahan warga lantaran banyaknya tumpukan sampah, dikhawatirkan dapat membawa bibit penyakit berbahaya, sewaktu-waktu dapat mengnacam keselamatan warga.
Warga Pulau Lemon, Soleman Maryen, ketika dihubungi via ponsel menjelaskan, Rabu (21/08/2024) sampah menghiasi pulau lemon merupaskan sampah kiriman dari Kota Manokwari, hal ini terlihat jika hujan deras turun, maka sampah pun makin banyak, namun meski hujan tidak turun sampah tetap menghiasi pulau.
Bahkan suatu waktu Pulau Lemon pernah dicemari limbah berbahaya, berupa zat berbahay berupa limbah oli mesin, membuat pantai dulunya berpasir putih, berubah menjadi pantai pasir hitam.
Dijelaskan, ada empat orang bertugas bersihkan sampah di pulau lemon, namun banyaknya tumpukan sampah silih berganti, petugas pun kewalahan mengurusi tumpukan sampah di pantai.
Warga pun berharap, pemerintah daerah segera ambil tindakan, memperhatikan warga di Pualu Lemon dari tumpukan sampah, sehingga kehidupan warga dapat berjalan baik dan ekosistem di laut dapat kembali normal sediakala, sebelum sampah datang.
Dulunya warga sering bermain di pantai, namun dengan banyknya tumpukan sampah kegiatan itu sudah jarang dilakukan.