Bintuni, Lembaran Papua – Di saat hampir keseluruhan masyarakat Teluk Bintuni membutuhkan rumah layak huni, namun di sisi lain terdapat 50 unit rumah tinggal, terletak di Kampung Kurano Jaya, Distrik Manimeri, Teluk Bintuni, Papua Barat, justru terbengkalai.
Kondisi rumah layak huni ini, diperkirakan dibangun tahun 2018 melalui program dari Kementerian Perumahan Rakyat, namun usai dibangun sekitar 6 tahun lalu, justru rumah dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Rencananya rumah tersebut, diperuntukan bagi masyarakat ekonomi lemah, namun kenyataan di lapangan usai rumah sosial ini terbangun justru tidak dihuni masyarakat.
Kepala Kampung Kurano Jaya, Simon Karto, saat ditemui, mengungkapkan 50 unit rumah diperuntukan untuk masyarakat dibangun tahun 2018, namun rumah dibangun Pemerintah Daerah (Pemda) Teluk Bintuni, belum diserahkan ke masyarakat Kampung Kurano Jaya.
Pihaknya sudah berulang kali mempertanyakan hal ini ke instansi terkait yakni Dinas Perumahan, bahkan ke Sekda Teluk Bintuni, kapan rumah sosial ini di serahkan ke masyarakat, namun hingga saat ini belum ada jawaban.
Diharapkan agar pemerintah daerah segera menyerahkan rumah tersebut ke masyarakat, mengingat kondisi rumah sudah mulai rusak bahkan ditumbuhi rumput sekitar 3 meter, ada pula beberap kaca rumah sudah pecah, jika tidak segera dihuni, dikhawatirkan rumah sosial ini hanya tinggal nama, terangnya.
Temuan adanya 50 rumah dalam kondisi terbengkalai saat anggota DPR Papua Barat dapil Teluk Bintuni dari Partai Persatuan Pembangunan, H Asri, lakukan Reses tahun 2024 di Kampung Kurano Jaya, Distrik Manimeri, Kamis (14/11/2024) membuatanya sangat geram dengan kondisi rumah sosial ini, disaat masyarakat teriak minta rumah sosial, disisi lain ada 50 unit rumah justru tidak ditempati masyarakat.
Adanya laporan masyarakat terkait 50 unit rumah dalam kondisi terbengkalai dan belum ditempati masyarakat, akan diteriakkan nanti dalam hering bersama anggota DPR Papua Barat dan pemerintah Propinsi Papua Barat dalam hal ini instansi terkait, terangnya.