Manokwari, Lembaran Papua – Ratusan siswa SD YPK Firdaus, terletak di Kampung Arowi, Manokwari, Papua barat, terancam putus sekolah lantaran araea sekolah dipalang pemilik hak ulayat atas tanah sekolah menggunakan balok dan bambu.
Hampir sebulan, siswa SD YPK Firdaus Arowi berjumlah 120 siswa hanya berdiam diri di rumah, mereka tidak lagi dapat bersekolah seperti biasanya, mengingat lahan sekolah masih dipalang pemilik hak ulayat.
Luas area lahan sekolah SD YPK Firdaus Arowi, dikalim pemilik hak ulayat atas tanah sekolah dengan lebar 70 meter dan panjang 170 meter.
Pemilik hak ulayat, meminta pada piha sekolah dan yayasan YPK SD Firdaus, agar membayar lahan telah di duduki pihak sekolah dengan harga Rp 1,7 milyar.
Akibat pemalangan dari piahk pemilik hak ulayat atas tanah sekolah, sekitar tenaga 8 guru pengajar dan 120 siswa sekolah dari kelas satu hingga kelas enam nasibnya belum diketahui
Hal ini diutarakan. Kepala Sekolah SD YPK Firdaus Arowi, Soleman Maryen, ketika dihubungi Selasa (03/09/2024) mengungkapkan hingga saat ini tidak ada lagi proses belajar mengajar di sekolah dan nasib siswa dan tenaga pengajar belum diketahui, mengingat sekolah masih dipalang pemilik hak ulayat.
Pihaknya melalui Yayasan YPK meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Manokwari melalui Dinas Pendidikan, untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah lahan sekolah, mengingat generasi penerus bangsa di Tanah Papua ini terancam tidak lagi dapat bersekolah dan masah depannya suram akibat pemalangan sekolah terangnya.